Kabupaten Ngawi – Kasak kusuk pencalonan putra Kepala Desa (Kades) Tirak Kecamatan Kwadungan, Rizky Sepahadin (36 tahun) yang lolos administrasi dan ditetapkan sebagai bakal calon sekretaris Desa (Sekdes) Tirak. Hal ini menurut warga akan rawan terjadi unsur KKN.
Warga Desa Tirak semula sangat berharap melalui Pemerintahan Desa yang saat ini dipimpin oleh Drs. Suprapto akan menjadi lebih baik dari sebelumnya, terutama tentang infrastruktur fisik yang dikerjakan, serta pengelolaan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD), maupun Dana Desa (DD).
Artinya Kades wajib transparan, rasional, efektif dan efesien, bersih serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Nepotisme adalah suatu istilah yang disebutkan dalam Pasal 26 ayat 4, hurup F, Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 terkait kewajiban Kepala desa dalam memilih perangkat desa yang Akuntable Transfaran, Rasional, Efektif, Efesien bersih dan bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme berdasarkan dari aturan yang ada didalam peraturan perundang- undangan, bila memilih perangkat desa itu harus berdasarkan kemampuannya.
Seperti yang disampai warga, bahwa mengenai dalam susunan kepengurusan perangkat desa di kantor desa, terkait Kepala desa dan Sekdes mempunyai hubungan erat yaitu bapak dan anak kandung.
“Saat ini akan dilakukan pemilihan Sekdes, warga khawatir dengan pencalonan Rizky tidak ada mekanisme yang transparan terhadap masyarakat, itu semua hanya berdasarkan kemauan pribadi Kades sendiri menjadi kan anaknya sebagai Sekdes,” ucap warga yang enggan namanya dimunculkan, Selasa (14/10/2025).
Sangat jelas aturan yang ada didalam undang- undang Pemerintahan desa, bahwa bila ada anaknya menjadi perangkat desa kemudian orang tuanya menjadi Kepala Desa, Jelas tidak diperbolehkan, harus diketahui Camat kemudian Camat meneruskan ke Bupati/Walikota, hal ini menurut aturan bukan berdasarkan kemauan pribadi Kades sendiri.
Parahnya, Bupati Ngawi hingga Kades memilih bungkam saat dikonfirmasi redaksi ini. (Red)
